
Pemerintah Desa Pagat terus menunjukkan komitmennya dalam upaya pencegahan korupsi dan mewujudkan pemerintahan desa yang bersih, transparan, dan akuntabel. Sebagai desa yang terpilih mewakili Kabupaten Hulu Sungai Tengah dalam Program Replikasi Desa Antikorupsi Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2025, Desa Pagat tidak hanya berfokus pada pemenuhan indikator teknis administrasi, tetapi juga melibatkan peran aktif para tokoh lokal dalam membangun budaya antikorupsi dari akar rumput.
Tokoh-tokoh penting di Desa Pagat, mulai dari tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, hingga aparat desa, bersatu padu memberikan kontribusi nyata dalam mendorong nilai-nilai integritas. Pembakal Pagat, Syahrul, secara konsisten mendorong pentingnya pelibatan masyarakat dan lembaga desa dalam proses perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan anggaran. Melalui berbagai forum musyawarah, beliau selalu menekankan pentingnya keterbukaan dan pelibatan semua unsur masyarakat.
Tidak kalah penting, peran tokoh perempuan seperti Ketua PKK dan kader posyandu juga menonjol dalam upaya edukasi tentang antikorupsi, khususnya dalam sektor pelayanan dasar. Mereka aktif mengingatkan pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam setiap proses pelayanan publik.
Tokoh agama turut memberikan pendekatan moral dan etika dalam setiap ceramah keagamaan, menyisipkan pesan-pesan integritas, kejujuran, dan tanggung jawab kepada jamaah. Dengan pendekatan nilai lokal dan agama, pesan antikorupsi menjadi lebih mudah diterima oleh masyarakat luas.
Para pemuda desa yang tergabung dalam Karang Taruna serta remaja masjid juga mengambil peran dengan melakukan kampanye kreatif, mulai dari video edukatif, poster digital, hingga aksi sosial dengan tema antikorupsi. Langkah ini membuktikan bahwa edukasi tidak hanya dilakukan secara formal, tetapi juga bisa melalui pendekatan digital dan kekinian.
Dukungan teknis dari Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah melalui Dinas PMD, Inspektorat, Dinas Kominfo, dan Kecamatan Batu Benawa pun menjadi bagian penting dari gerakan ini. Kegiatan pelatihan, pendampingan pengisian indikator desa antikorupsi, hingga kunjungan studi banding ke desa percontohan lain, seperti Desa Bumi Jaya di Tanah Laut, menjadi bagian dari strategi kolaboratif yang sistematis.
Dengan sinergi antara pemerintahan desa dan seluruh elemen masyarakat, Desa Pagat membuktikan bahwa upaya membangun desa yang bersih dari korupsi bukanlah angan-angan. Justru dengan semangat kebersamaan, nilai-nilai integritas bisa ditanamkan dan menjadi budaya yang berkelanjutan.