Dalam semangat kolaborasi lintas sektor untuk menjaga lingkungan yang berkelanjutan, Pemerintah Desa Pagat bersama Ratikita.id, Kementerian Kehutanan – Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), dan mitra internasional FULO SINX 2 & 3 Norway, menggelar kegiatan bertajuk “Aksi 100 Orang Bersih Lingkungan” pada Rabu, 16 Juli 2025. Bertempat di Kawasan Wisata Pagat, kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen masyarakat, pemerintah, dan pemuda dalam menjaga dan melestarikan alam.
Aksi ini diikuti oleh berbagai unsur masyarakat mulai dari aparatur desa, pelajar, komunitas lingkungan, tokoh pemuda, hingga instansi pemerintahan. Sejak pukul 09.00 WITA, peserta mulai memadati kawasan wisata untuk mengikuti rangkaian kegiatan pembersihan lingkungan dan edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian alam sebagai aset masa depan.
Tujuan utama dari aksi ini adalah meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan dan pengelolaan sampah, terutama di objek wisata yang menjadi salah satu ikon Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Selain itu, kegiatan ini mendorong pemahaman generasi muda tentang nilai-nilai pelestarian lingkungan serta memberikan ruang bagi komunitas dan pemerintah untuk berperan aktif dalam mewujudkan kawasan wisata yang bersih, aman, dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, perwakilan Ratikita.id menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program jangka panjang yang mendukung strategi nasional pengelolaan sampah dan pelestarian alam berbasis partisipasi masyarakat. Ratikita.id sebagai penerima manfaat dari Kementerian Kehutanan dan BPDLH, bersama mitra internasionalnya, berharap kegiatan serupa bisa menjadi gerakan kolektif berkelanjutan di desa-desa lain di Kalimantan Selatan.
Pemerintah Desa Pagat menyambut baik inisiatif ini. Pembakal Pagat, Syahrul, menyatakan bahwa pihaknya sangat terbuka dengan program-program berbasis lingkungan yang melibatkan masyarakat secara langsung. “Kegiatan ini membangun semangat gotong royong dan meningkatkan rasa memiliki masyarakat terhadap objek wisata Pagat. Kami berharap ini menjadi inspirasi bagi desa lain,” ujarnya.
Tidak hanya aksi bersih-bersih, kegiatan ini juga diisi dengan edukasi langsung tentang pengelolaan sampah organik dan anorganik, praktik daur ulang sederhana, serta pentingnya pelibatan komunitas dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Melalui kegiatan ini, Pagat tidak hanya menunjukkan diri sebagai desa wisata, tetapi juga sebagai pionir dalam aksi lingkungan yang konkret. Semangat kolaborasi lintas sektor yang tercipta menjadi langkah awal menuju pengelolaan pariwisata yang tidak hanya menarik tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.