You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Logo Desa Pagat
Logo Desa Pagat
Pagat

Kec. Batu Benawa, Kab. HULU SUNGAI TENGAH, Provinsi KALIMANTAN SELATAN

Selamat Datang di Website Resmi Desa Pagat

Tradisi Keagamaan di Desa Pagat: Menanamkan Nilai Antikorupsi Melalui Kearifan Lokal Maulid dan Manaqib

RAHMATULLAH SUHANDI, S.E. 14 Februari 2025 Dibaca 9 Kali
Tradisi Keagamaan di Desa Pagat: Menanamkan Nilai Antikorupsi Melalui Kearifan Lokal Maulid dan Manaqib

Kearifan lokal memiliki kekuatan tersendiri dalam membentuk karakter masyarakat yang bermoral dan berintegritas. Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, khususnya Desa Pagat, berbagai tradisi keagamaan tetap dilestarikan sebagai sarana pembinaan spiritual, sosial, sekaligus sebagai media internalisasi nilai-nilai antikorupsi yang relevan dengan kehidupan bermasyarakat. Dua kegiatan utama yang menonjol di Desa Pagat adalah pembacaan Yaasin, tahlil, dan manaqib wali Allah setiap malam Jumat, serta perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pada bulan Rabiul Awwal.

Setiap malam Jumat, masyarakat Desa Pagat bergiliran menjadi tuan rumah kegiatan pembacaan surat Yaasin, tahlil, dan manaqib wali-wali Allah. Tradisi ini bukan sekadar bentuk ibadah, melainkan juga perwujudan nilai-nilai sosial seperti kebersamaan, kepedulian, dan tanggung jawab. Di dalam pembacaan manaqib, warga mendengar kisah-kisah para wali dan Nabi Muhammad SAW yang menekankan pentingnya kejujuran, keikhlasan, dan hidup sederhana—nilai-nilai yang secara langsung mendukung semangat pencegahan korupsi. Dalam pelaksanaannya, tidak ada paksaan atau pungutan; setiap keluarga menjalankan tanggung jawab sosial secara ikhlas. Rotasi giliran memberikan rasa keadilan dan memperkuat kesetaraan sosial. Tradisi ini juga menjadi ruang informal bagi tokoh masyarakat atau pemuka agama untuk menyampaikan pesan-pesan moral, termasuk pentingnya menjauhi perbuatan curang, manipulatif, dan menyalahgunakan amanah.

Selain kegiatan rutin, Desa Pagat juga secara turun-temurun menyelenggarakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap bulan Rabiul Awwal. Tradisi ini juga merata dilaksanakan hampir di seluruh wilayah Hulu Sungai Tengah. Seperti diberitakan oleh Antara News Kalsel, Maulid bukan hanya perayaan ritual, tetapi juga momen penting untuk mempererat silaturahmi antarwarga dan memperkuat nilai-nilai sosial yang mendukung masyarakat antikorupsi. Penelitian yang dilakukan di wilayah Barabai Utara menunjukkan bahwa budaya Maulid mampu merekatkan hubungan sosial dan memperkuat nilai gotong royong, musyawarah, dan kekompakan masyarakat. Ini menunjukkan bahwa tradisi tersebut tidak hanya memperkuat aspek religius, tapi juga menciptakan kontrol sosial yang kuat dalam kehidupan desa. Kementerian Agama Hulu Sungai Tengah juga menegaskan bahwa peringatan Maulid merupakan momentum untuk meneladani akhlak Rasulullah dan memperkuat nilai-nilai kejujuran dan keadilan dalam kehidupan sosial, sebagaimana disampaikan dalam program Safari Maulid oleh Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Tanpa disadari, masyarakat Desa Pagat telah mempraktikkan 9 nilai antikorupsi yang dicanangkan oleh KPK dalam kehidupan sehari-hari melalui tradisi lokal mereka. Nilai kejujuran tertanam melalui kisah-kisah manaqib dan ceramah tentang keteladanan Rasul dan para wali. Kepedulian muncul dalam budaya gotong royong saat pelaksanaan kegiatan. Kemandirian terlihat jelas karena semua acara dilaksanakan tanpa ketergantungan pada bantuan luar. Disiplin dan tanggung jawab tercermin dari keteraturan pelaksanaan kegiatan dan keterlibatan aktif seluruh warga. Kerja keras terlihat dalam persiapan tempat dan konsumsi secara swadaya. Kesederhanaan menjadi prinsip utama dalam pelaksanaan, jauh dari kemewahan. Keberanian ditunjukkan tokoh masyarakat dalam menyampaikan pesan antikorupsi secara terbuka. Sementara keadilan tercermin dalam sistem giliran dan partisipasi yang merata di antara warga.

Meski belum memiliki slogan resmi antikorupsi, Desa Pagat sesungguhnya telah menerapkan semangat tersebut dalam kehidupan nyata melalui tradisi dan budaya lokal. Tradisi Maulid dan manaqib bukan hanya memperkuat ikatan spiritual, tetapi juga membentuk fondasi integritas sosial. Dengan menjaga dan mengembangkan kearifan lokal yang bermuatan nilai-nilai luhur, Desa Pagat mengambil bagian nyata dalam membangun sistem sosial yang bersih, jujur, adil, dan berkeadaban.

 

Sumber Referensi:

Bagikan Artikel Ini
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image